tujuan tertentupemeriksaan barangtepat sasaran di kepalaUji jatuhIni adalah uji keandalan yang mensimulasikan dampak jatuh yang tidak disengaja yang mungkin terjadi selama pengangkutan, penanganan, atau penggunaan produk. Uji ini terutama digunakan untuk menilai kinerja perlindungan kemasan produk serta ketahanan benturan produk itu sendiri.

I. Tujuan Uji Jatuh

1. Penilaian perlindungan kemasan: Pastikan bahwa kemasan (kotak luar, lapisan dalam, bahan bantalan) efektif dalam menyerap energi benturan dan mencegah kerusakan pada produk di dalamnya.

2. Evaluasi ketangguhan produk: Menguji kemampuan komponen utama produk itu sendiri (misalnya, layar, komponen struktural, sambungan, rakitan fungsional) untuk menahan benturan jatuh.

3. Mengidentifikasi kelemahan desain: Mengekspos kelemahan dalam desain produk atau desain kemasan.

4. Mengurangi risiko kerusakan transportasi: Mengidentifikasi masalah di awal, meningkatkan pengemasan atau desain produk, mengurangi tingkat kerusakan dan pengembalian selama pengangkutan dan penanganan yang sebenarnya, dan menghemat biaya.

5. Memenuhi persyaratan/standar pelanggan: Lakukan item pengujian seperti yang ditentukan oleh pelanggan atau standar industri yang relevan.

Apa yang dimaksud dengan Drop Test? Metode dan Pentingnya Uji Jatuh

II. Metode uji jatuh

1. Tentukan program pengujian: Menurut berat, ukuran, sifat produk (rapuh, presisi, dll.) dan persyaratan pelanggan atau standar internasional yang relevan (yang paling umum adalah seri standar ISTA, seperti ISTA 1A, 2A, 3A, dll., atau ASTM D5276, D4169, dll.) untuk mengembangkan program uji jatuh tertentu.

2. Pemilihan ketinggian jatuhan: Ini adalah parameter utama. Ketinggian biasanya didasarkan pada berat produk (semakin tinggi bobotnya, semakin rendah ketinggian penanganan yang diharapkan) dan persyaratan standar. Ketinggian yang umum berkisar dari beberapa puluh sentimeter hingga lebih dari satu meter.

3. Tentukan jumlah dan arah tetesan: Standar akan menentukan jumlah tetesan yang diperlukan (misalnya, 1, 5, 10, dst.) serta sudut, tepi, dan permukaan yang akan dijatuhkan (biasanya setiap sudut, tepi, dan permukaan harus dijatuhkan setidaknya satu kali).

4. Persiapan sampel: Gunakan kemasan dan produk yang identik dengan kondisi pengiriman yang sebenarnya.

5. Performed Drop: Produk yang dikemas dijatuhkan secara bebas dari alat uji jatuh (atau secara manual dengan cara yang ditentukan) ke permukaan benturan horizontal yang keras (biasanya beton atau baja) pada ketinggian, arah, dan jumlah yang telah ditentukan sebelumnya.

6. Inspeksi dan evaluasi:

Pemeriksaan Kemasan: Periksa apakah kotak luar retak atau berubah bentuk, dan apakah lapisan dalam bergeser atau rusak.

Pemeriksaan Produk: Periksa penampilan produk apakah ada goresan, penyok, retakan, dan perubahan bentuk. Lakukan uji fungsi untuk mengonfirmasi bahwa semua fungsi berfungsi dengan baik (daya, tombol, layar, koneksi, performa, dll.). Periksa struktur internal (bongkar jika perlu) untuk mencari bagian yang longgar dan rusak.

7. Pencatatan dan Pelaporan: Catatan terperinci tentang proses pengujian (ketinggian, arah, berapa kali), kemasan dan kondisi produk setelah jatuh (deskripsi teks, foto, video), dan hasil uji fungsional. Pihak Ketigaperusahaan inspeksiLaporan pemeriksaan resmi yang berisi informasi ini akan dikeluarkan dengan kesimpulan "lulus" atau "gagal".

III. Peran dalam pemeriksaan pihak ketiga

1. Objektivitas dan ketidakberpihakan: Hasilnya lebih kredibel karena dilakukan oleh pihak ketiga yang independen dari pembeli dan penjual.

2. Profesionalisme dan standarisasi: Perusahaan inspeksi pihak ketiga memiliki teknisi profesional dan beroperasi sesuai dengan standar internasional atau standar yang ditentukan pelanggan.

3. Manajemen risiko: Membantu pelanggan mengidentifikasi potensi risiko kerusakan pengiriman sebelum mengirimkan produk dalam jumlah besar.

4. Verifikasi kualitas: Verifikasi bahwa produk dan kemasan yang disediakan oleh pemasok memenuhi persyaratan kualitas dan standar daya tahan yang telah disepakati dalam kontrak.

5. Memberikan dasar untuk perbaikan: Laporan kegagalan pengujian memberikan dasar yang jelas bagi pemasok untuk memperbaiki desain kemasan atau struktur produk.

IV. Pentingnya Uji Jatuh

1. Terutama penting untuk produk yang mudah pecah, produk elektronik, instrumen presisi, peralatan rumah tangga, mainan, dan produk lainnya.

2. PencegahanDampak negatif terhadap persepsi pelanggan terhadap produk.

3. Secara efektif dapat mengurangi pemborosan dan biaya purnajual dalam rantai pasokan.

Singkatnya, uji jatuh dalam inspeksi pihak ketiga, adalah organisasi profesional independen, sesuai dengan standar ketat yang telah ditetapkan sebelumnya (ketinggian, arah, jumlah kali), mensimulasikan realitas skenario jatuh yang mungkin terjadi, pengujian dampak produk dengan kemasan, dan kemudian inspeksi komprehensif untuk menilai apakah kemasan dan produk rusak atau tidak efektif secara fungsional, dan pada akhirnya memberikan laporan inspeksi dan pengujian yang obyektif.

Berita Terkait

Layanan Pelanggan Online