I. Pengambilan sampel dan pengujian: pintu gerbang pertama menuju kualitas yang baik

1. Pemeriksaan produksi awal:
Ini biasanya dilakukan ketika batch selesai 5% - 10%. Tahap ini terutama untuk memeriksa kualitas bahan baku dan komponen, dan apakah proses produksi memenuhi persyaratan. Melalui kontrol tahap awal produksi, potensi masalah dapat dideteksi pada waktunya untuk menghindari penyimpangan kualitas setelah produksi massal, sehingga secara efektif mengurangi biaya produksi dan biaya waktu.
2. Pemeriksaan pertengahan produksi:
Pengambilan sampel dilakukan ketika produk telah menyelesaikan 30% - 50%. Pada saat ini, kita tidak hanya harus memperhatikan kualitas produk, tetapi kita juga perlu mengevaluasi optimalisasi proses produksi. Contohnya, untuk melihat, apakah koneksi dari berbagai mata rantai produksi lancar, apakah jadwal produksi sesuai dengan rencana, dan sebagainya. Hal ini membantu memastikan bahwa pesanan dikirim tepat waktu dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
3. Pemeriksaan produksi akhir:
Ini adalah cara yang paling efektif untuk mengonfirmasi tingkat kualitas seluruh batch dan umumnya membutuhkan 100% barang yang telah diproduksi dan setidaknya 80% barang yang telah dikemas. Pihak Ketigaperusahaan inspeksiMenurut standar pengambilan sampel AQL, sampel acak diambil dari produk, dan ruang lingkup pemeriksaan mencakup penampilan, fungsi, pengerjaan, ukuran, keamanan, dan aspek lain dari produk, dan laporan pemeriksaan terperinci dibuat. Laporan ini akan menjadi dasar penting untuk menilai apakah seluruh batch barang memenuhi syarat.
II. Pengawasan pemuatan kontainer: memastikan pengiriman barang yang aman

1. Persiapan awal:
Sebelum mengawasi pemuatan, inspektur kargo pihak ketiga akan memeriksa jumlah, model, spesifikasi, dan informasi lain dari barang untuk memastikan bahwa barang tersebut sesuai dengan pesanan dan daftar pengepakan. Pada saat yang sama, kondisi kontainer diperiksa, termasuk apakah kotaknya utuh dan bersih, dan apakah ada kerusakan atau kebocoran untuk memastikan bahwa kontainer tersebut layak untuk pengangkutan kargo.
2. Pengawasan proses instalasi:
Saat barang dikemas, petugas pemeriksa kargo akan mengawasi cara pemuatan barang untuk memastikan bahwa barang ditempatkan dengan rapi dan mantap untuk menghindari kerusakan yang disebabkan oleh guncangan dan benturan selama pengangkutan. Untuk beberapa barang khusus, seperti barang yang mudah pecah, barang tersebut akan dikemas dan dimuat sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3. Pembuatan laporan:
Dalam proses pengawasan proses pemuatan, inspektur kargo akan mencatat secara rinci pemuatan peti kemas, termasuk informasi seperti urutan pemuatan barang, jumlah aktual yang dimuat, nomor penyegelan peti kemas, dan sebagainya, dan akan mengambil foto yang relevan sebagai bukti. Catatan dan foto-foto ini akan berfungsi sebagai dokumen penting untuk pengiriman barang, memberikan dasar untuk melacak masalah yang mungkin timbul. Setelah menyelesaikan pengawasan pemuatan, inspektur kargo akan menyusun foto-foto yang diambil ke dalam laporan pengawasan pemuatan untuk referensi pelanggan.

 
             
                                     Chinese
 Chinese                 English
 English                             Japanese
 Japanese                             Korean
 Korean                             Indonesian
 Indonesian                             German
 German